Cerita Usang Itu …

Batang rokok yang kedua sudah hampir habis, kopi instan yang kuseduh pun tinggal seperempat gelas lagi, namun page yang kusiapkan buat bikin postigan belum juga terisi satu huruf pun. Entah dari mana kumulai  cerita . Tiba-tiba saja aku gak bisa fokus, sepenggal  cerita  usang  kembali mengusik kalbuku, ada  rindu  dipenghujung  malam ini yang membuat bathinku berkecamuk dalam kegalauan.
Ah… parah  sekali  diri  ini!.. masih saja tak benar-benar bisa sepenuhnya lepaskan ingatanku darinya. Selalu saja bayangannya melintas datang tiba-tiba mengacau ketenanganku.

“AKU  CINTA  PADAMU ..”.  masih  kuingat kalimat yang dia ucapakan dulu, begitu  ringan  kata-kata  itu  melayang  indah  dari  bibirnya  yang  sensual,  hmmm … benarkah  sensual?  aku  sedikit  ragu,  sepertinya  aku  harus  mengingat  kembali,  ah..sulit!,  sulit  karena  masa  itu  sudah  lewat,  lama  bahkan  lama  sekali. Tapi kalimat  itulah, yang telah menggiringku menuju  ke  mahligai  pernikahan dengannya, namun sayang tak mampu keupertahankan. Baca lebih lanjut

Martabak

Duh , panutan…
didieu kuring nungguan
ditempat biasa urang duaan
silih tembrakeun rasa  jeung kahayang
silih anteur nuntaskeun hasrat

Duh , panutan…
lami kuring nungguan
nahan kahayang nu ngabelenggu
nahan hasrat nu pageuh ngeukeup kana kalbu
tapi waktu karasa beku teu maju

Duh , panutan…
didieu kuring lami nungguan
nungguan martabak nu dibumbuan

___oOo___

DUIT vs CINTA

DUIT vs CINTA  (part 1)

Poe minggu isuk ngobrol di teras imahna, kuring nanya ka manehna.
Uing                : “Neng, kersa nikah ka Aa ?”
Manehna      : “Kersa ,a…”
Uing                : “Asiiikk…. ! kunaon bet kersa?”
Manehna      :“da bogoh ka Aa…”
Uing                : “Asiiikk…! tapi Aa na teu gaduh penghasilan, kumaha tah?”
Manehna      : “hmm…. pami kitu mah … alim atuh ahh!”
Uing                : “eeuuuuuhhh…?!?!?”

Cinta kuring teu walakaya….nasiib…nasiib… 😥

Baca lebih lanjut

Dilarang Pake Jilbab

Bersyukurlah kalian yang dengan bebas dan mudah bisa mengenakan jilbab. Karena diluar sana ternyata masih ada yang harus berjuang keras demi keinginan untuk mengenakan jibab. Seperti yang dialami oleh seorang teman ku , sungguh sebuah kisah yang menyedihkan. Karena disaat hatinya terpanggil untuk mengenakan jilbab , justru malah mendapat penolakan keras dari kedua orang tuanya sendriri, bahkan saudara dan orang-orang terdekatnya pun ikut mencemooh niatannya itu.

Namun dengan kesungguhan niatnya, ia tetap bertekad merubah penampilannya dengan menggunakan jilbab. Bahkan secara diam-diam beberapa pakaian jilbab telah ia beli . tapi ia  hanya berani memakainya dan berpose mengenakan jilbab di dalam kamarnya, itupun dengan sembunyi-sembunyi karena masih takut ketahuan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Baca lebih lanjut

Kepada Tuhan

Tuhan…
ini aku, datang lagi padamu membawa bimbang,
tentang bintang di langit sana,
yang ku hitung , lalu ku lupakan,
kembali ku hitung dan lagi-lagi ku lupakan.

Tuhan…
aku percaya kuasamu,
aku juga yakin segala rencana baikmu,
namun, perkenankan kutanya satu hal padaMu,
apakah dia juga setia, seperti aku yang setia padanya? Baca lebih lanjut

Nilaiku di Mata Tuhan

Aku adalah seorang pekerja yang rajin, taat pada peraturan perusahaan, disiplin, punya loyalitas dan itegritas yang tinggi  terhadap perusahaanku. Pak Bos tak meragukan kemampuanku. Nilaiku di mata bos sangat baik dan aku disayang bos tentunya.

“Lalu bagaimana nilaiku di mata Tuhan ?”
Sebuah pertanyaan yang wajib dan sering  kutanyakan pada diri sendiri. Kenapa? Karena ada kematian yang sedang menungguku, entah esok, lusa atau bahkan mungkin beberapa jam yang akan datang. Baca lebih lanjut