Saat Cemburu Itu Tiba

Mendapat kepercayaan atau mempercayai seseorang yang dicintai memang bukan hal sepele. Karena itu sama halnya dengan menyerahkan raga, hati, dan jiwa untuk “dijaga”. Ini jelas tanggung jawab yang hebat sekaligus hadiah tak ternilai menurutku.

Namun bagi sebagian orang, rasa percaya seakan semudah membalikkan telapak tangan. Mereka akan memercayai pasangannya sepenuh hati dengan begitu mudahnya. Hmm…bersyukurlah jika anda termasuk kategori seperti itu dan kurasa anda layak senang karena hidup anda jelas lebih enteng daripada aku yang terus-menerus dihantui ketakutan. Baca lebih lanjut

Hingga Matiku Tiba

Hari esok yang akan semakin cerah, masa depan yang akan gemilang adalah bagian dari rangkaian pengharapanku pada Tuhan, meski hanya berbekal keimanan yang masih pasang surut, namun coba tetap kuyakini sebagai satu hal yang pasti terwujud.

Riya yang masih terselip dalam tenunan koko yang kupakai, sombong yang masih terukir dalam berjama’ahku, pamrih yang masih terbentuk dalam ruku sujudku, dan khilaf yang tak juga lepas dari untaian tasbihku adalah bukti pengakuanku pada Tuhan atas ketidak sempurnaanku, namun tetap mengharap pengampunan segera terkabulkan. Baca lebih lanjut

Secerah Pagi Ini

Kamis pagi yang cerah … secerah senyummu saat kita berpapasan tadi. Satu demi satu ku ukir kata kagum untukmu yang selama ini terpendam. Berharap tulisan ini dapat mewakili mulutku yang membisu saat berhadapan denganmu. Aku mencoba tetap menyembunyikan perasaan ini sendiri, meski aku sempat  merasa kau harus tahu semua ini. Baca lebih lanjut

Materi..! Itu Alasanku Saat Ini

Hidup memang pilihan aku setuju pendapat itu, andai saja kehidupan rumah tangga adalah perjalanan melintasi samudera yang tanpa kita tahu ada apa diujung sana, maka pilihannya adalah melintasinya dengan cara berenang langsung atau dengan menggunakan perahu ? Tentu saja dizaman sekarang wanita lebih memilih pasangan yang memiliki perahu, entah itu milik sendiri atau orang tuanya. Baca lebih lanjut

Keinginan Terbesarku

Malam kian larut dan angin yang berhembus dengan dingin masiih saja tak mampu membuatku terlelap, selalu saja begitu disetiap malamku selama beberapa pekan ini. Semua ini karena adanya pertanyaan dalam hati yang timbul setiap saat aku mengingat semua tentang harapan dan keinginan-keinginanku. Sebuah hal yang membuatku selalu bertanya “Mungkinkah aku bisa sesukses mereka? Bisakah aku menjadi kaya seperti mereka ?” ya … seperti mereka yang kuanggap telah berhasil mewujudkan keinginan-keinginannya yang ternyata memang banyak keinginan-keinginan yang sama denganku. Seperti mereka yang telah sukses menunaikan ibadah haji, mempunyai keluarga yang harmonis, membangun  rumah tinggal, mempunyai perusahaan sendiri, punya kendaraan pribadi dan beberapa kesuksesan-kesuksesan lainnya. Baca lebih lanjut

Cinta Menguatkanku

Sabtu pukul satu dini hari, rasa kantuk tak juga kurasakan tanda-tanda kedatangannya. Kuseduh segelas kopi instan kesukaanku temani pengembaraan alam pikiranku pagi dini hari ini. Hembusan asap rokok menyeruak terbang membentuk gumpalan putih samar lalu menghilang dilangit kamar. Seperti juga gumpalan – gumpalan pikiranku yang terus datang, saling berganti membawa persoalan-persoalan yang tak pernah habis.

Seringkali aku terlalu memaksakan diri untuk bertahan, padahal aku hanya manusia biasa yang sama seperti yang lain. rapuh. mencoba berdiri, tegar, tersenyum dan perlihatkan pada dunia betapa aku telah didewasakan oleh cinta dan kehidupanku. Tapi terkadang kekuatan dan ketegaran itu membuatku lelah dan membuatku menangis dibalik senyumanku. Baca lebih lanjut